Perjalanan Panjang Legalisasi Ganja Medis di Indonesia

Legalisasi Ganja Medis
Potret seorang ibu yang berjuang untuk legalisasi ganja medis di Indonesia (Foto:@andienaisyah)

ZONA PIRASI - Potret seorang ibu di kawasan Car Free Day (CFD) yang tengah memperjuangkan legalisasi ganja medis untuk putrinya, Pika, yang mengidap kelainan saraf otak cerebral palsy, viral di media sosial.

Melansir dari detikHealth, Sang ibu, Santi Warastuti, membawa poster yang berisikan pesan bahwa putrinya butuh ganja medis. Potret tersebut diabadikan dan diunggah ke media sosial oleh penyanyi Andien Aisyah.

"Tadi di CFD, ketemu seorang ibu yang lagi bawa anaknya (sepertinya ABK), bawa poster yang menurutku berani banget," tulis Andien di akun Twitter, dikutip dari detikcom, atas izin yang bersangkutan, Minggu (26/6/2022).

"Pas aku deketin beliau nangis. Remuk hati aku," sambungnya.

Menurut Andien, kondisi kelainan otak ini sulit diobati dan treatment yang paling efektifnya pakai terapi minyak biji ganja atau CBD oil.

Baca Juga: Demi Gaya Hidup, Seorang Wanita Aceh Besar Nekat Curi Delapan Mayam Emas

Potret yang diunggah Andien juga ikut di-repost oleh Dwi Pertiwi, salah seorang pemohon uji materi larangan ganja untuk medis.

Anak Dwi, Musa, meninggal dunia di usia 16 tahun pada Desember 2020 setelah berjuang dengan kondisi serupa, yakni cerebral palsy.

Sejak tahun 2020, Dwi bersama Santi dan sejumlah pihak lainnya sama-sama berjuang mendorong legalisasi ganja medis di Indonesia.

Harapannya, Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengubah Undang-Undang (UU) narkotika sehingga ganja dapat digunakan untuk keperluan medis.

Baca Juga: Pasha Kembali Terjun ke Dunia Politik, Bagaimana Nasib Band Ungu?

"Santi berjuang supaya tidak ada lagi Musa-Musa lain nya yang harus meregang nyawa hanya karena kami masih menunggu kepastian dari dari yang mulia Mahkamah Konstitusi (MK)," tulis Dwi pada unggahan di akun Instagram, dikutip dari detikHealth.

Dalam postingannya, Andien mengungkapkan rasa empatinya terhadap perjuangan ibu tersebut. Menurutnya, seorang ibu akan melakukan apa saja untuk kembali melihat senyum di wajah anaknya.

"Anak ini namanya Pika. Pengidap cerebral palsy yang katanya sebenarnya paling efektif terapi pakai CBD oil. Bukan kebetulan, jika hanya mereka nggak tinggal di Indonesia. Anak-anak seperti ini pasti lebih banyak tertolong huhu," cerita Andien dalam unggahan di Instagram nya.

(zonapirasi/detik)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama