Film Emilia Perez Tuai Kecaman di Meksiko

Film Emilia Perez
Poster film Emilia Perez yang menuai kecaman di Meksiko.

ZONA PIRASI - Film musikal Emilia Perez karya sutradara Prancis Jacques Audiard mencetak prestasi gemilang dengan memenangkan penghargaan di Cannes dan Golden Globes, serta meraih 13 nominasi Oscar.

Rekor tersebut menjadikannya sebagai salah satu film non-bahasa Inggris dengan pencapaian luar biasa. Namun, debutnya di Meksiko justru menuai kontroversi.  

Film ini mengisahkan perjalanan fiktif seorang pengedar narkoba bernama Manitas del Monte (diperankan oleh Karla Sofia Gascón).


Manitas memutuskan meninggalkan dunia kriminal, menjalani hidup sebagai seorang transgender, dan menjadi aktivis yang memperjuangkan hilangnya ribuan orang Meksiko.

Cerita semakin rumit ketika Manitas, yang belum bisa mengendalikan emosi, merasa cemburu pada mantan istrinya, Jessi (Selena Gomez), meskipun sedang jatuh cinta pada wanita lain, Epifania (Adriana Paz).  

Sayangnya, penggambaran cerita ini menuai kritik tajam dari kalangan kritikus di Meksiko. Banyak yang menilai bahwa film ini terlalu memuliakan kekerasan, isu yang selama ini menjadi luka dalam bagi masyarakat Meksiko.


"Sutradara mencoba menunjukkan bahwa kita hidup di masyarakat yang penuh kekerasan. Itu bukan kebohongan, tapi menurut saya penyampaiannya terlalu kasar," ujar Dora Pancardo, salah satu penonton, kepada AP pada Selasa (28/1/2025).  

Kritik lainnya diarahkan pada kemampuan Selena Gomez berbicara dalam bahasa Spanyol.

"Bahasa dan ekspresi yang digunakan tidak terasa autentik bagi masyarakat Meksiko," tambah Dora.  

Meski begitu, pencapaian film ini di dunia internasional tak bisa diabaikan. Selain dinominasikan sebagai Film Terbaik di Oscar, Karla Sofia Gascón mendapatkan nominasi Aktris Terbaik, sementara Zoe Saldaña masuk dalam kategori Aktris Pendukung Terbaik. Film ini juga bersaing dalam dua kategori Lagu Orisinal Terbaik.  


Pada pemutaran perdananya di Cannes, Emilia Perez berhasil membawa pulang beberapa penghargaan dan meraih kemenangan di empat kategori berbeda di Golden Globes.

Namun, di tengah kesuksesannya, film ini memunculkan perdebatan sengit tentang representasi budaya dan realitas kekerasan di Meksiko.

(sur/jal)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama