10 Puisi Untuk Ibu Menyentuh Hati Karya Sastrawan Ternama Indonesia

Puisi ibu

ZONAPIRASI - Setiap manusia yang hidup dimuka bumi ini pasti memiliki ibu, karena setiap manusia pastinya dilahirkan melalui rahim seorang ibu. Ibu memiliki cinta dan kasih sayang sepanjang masa terhadap anak-anaknya.

Tepat pada tanggal 22 Desember masyarakat di Indonesia memperingati hari ibu. Maka pada momen-momen inilah setiap orang biasanya akan mengucapkan rasa terima kasih untuk ibu dengan cara memberi ucapan "Selamat Hari Ibu" sembari memberikan kado hadiah untuk sang ibu.

Maka dari itu, oleh beberapa sastrawan sampai membuat beberapa puisi khusus untuk ibu, sebagai tanda sayang dan mengenang getirnya perjuangan seorang ibu.

Nah, bagi kamu yang ingin memberikan puisi untuk ibu. Dibawah ini telah kami sajikan beberapa puisi pilihan yang cukup menyentuh, dan ibumu pasti akan bahagia ketika membaca ataupun mendengarnya.

{tocify} $title={Daftar Isi}

10 Puisi Untuk Ibu Menyentuh Hati Karya Sastrawan Ternama

Bulan untuk Ibu

Karya © Anonim
Bunda, mama
Sumber : Pixabay.com

Ibu, di tubuhmu yang tabu untuk kusentuh
Kulabuhkan ingatan keparat dan menyesakkan
demi sebait puisi yang menjadikan engkau bulan

Akan bangkit gairah yang runtuh
Meski ajal dan kepulangan terlanjur sudah dijanjikan

Tungku-tungku telah dinyalakan
Kutu-kutu telah ditindas
dari rambut. Sagu-sagu telah di tebang
dari lahan gambut. Susu-susu sudah di peras
dari setiap daging yang tumbuh
Padi-padi telah ditumbuk
dari lumbung dan lesung

Lalu, apalagikah yang belum genap
dari tubuhmu, Ibu ?

Di tubuhmu bersarang seluruh
rangrang dan burung-burung
luruh sayap. Pisau tak bersarung
Alu yang berderap. Pun sepatu dan debu
Bumbu-bumbu dan warung kopi
penuh cakap
tapi tidak tentang kepulangan ! Biarlah, Ibu,
kepulangan menjadi milikku seseorang,
milik ajal dan gairah tak tertahankan

Agar bangkeit segala yang runtuh,
Hingga tubuhmu tak lagi tabu aku sentuh
dengan tangan panjang kenanganku

Begitulah Ibu, tuubuhmu menjelma jadi sepotong labu
dalam arus pikiranku
hijau, telanjang, berlumut, terapung hanyut
ke laut pengembara

Maka di ujung puisi ini, sebelum turun hujan
Kujadikan engkau bulan.

**********

BACA JUGA : Cinta Adalah Soal Menerima, Bukan Sebab Memaksa Atau Dipaksa 

Bagai Malaikat Tanpa Sayap

Karya © Anonim
Puisi ibu
Sumber : Pixabay.com

Ibu..
Engkau inspirasiku..
Aku berkelena ke ujung dunia
Bayangmu selalu ada disampingku
Secercah harapan darimu
Ku jadikan pedoman di setiap langkahku
Dalam doamu selalu tersebut namaku
Kau tameng dalam hidupku
Kau penyemangat terbaik dalam hidupku
Kau bagai malaikat tanpa sayap untukku
Engkau segalanya untukku
Aku tanpamu bagai angin tanpa arah
Engkau bagai lautan samudera
Tempat mencurahkan segala kegundahan hati

Ibu...
Terimakasih atas kasih sayangmu
Terimakasih atas perjuanganmu
Terimakasih atas perhatianmu
Terimakasih atas setiap tetesan keringat yang tercurah untuk anakmu
Terimakasih atas pengorbananmu

Ibu..
Maafkan amarahku
Maafkan keegoisanku
Maafkan kenakalanku
Maafkan aku atas airmatamu
Ibu.. engkau cahaya penerang dalam hidupku
Jika orang bertanya padaku siapa pahlawanku? Pastilah engkau Ibu jawabanku..

*******

Senja Usiamu, Ibu

Karya © Da_LizZ
Puisi untuk ibu
Sumber : Pixabay.com

Masih berpijak..
Di antara kerasnya bebatuan dunia..
Engkau lawan dengan cahaya..
Walau perih, tetap mampu berdiri..
Engkau berhenti bertasbih..
Di sela-sela amarah bumi..
Dan amukan alam dalam tubuh..

Dan kutepis dengan rindu..
Dan kau lawan dengan peluru..
Namun ragamu tetap rapuh, ibu..

Meski keringat telah menyeru..
Untuk melawan api berabu..
Kau tetap wanita di antara debu..
Yang suci oleh Firman Tuhan..

Walau mereka sering tak menganggap..
Walau mereka membunuhmu perlahan..

Ibu engkau selalu terkenang..
Pahlawan dengan penuh kasih sayang..

*****

Selamat Hari Ibu!

Karya © Rananda
Hari ibu
Sumber : Pixabay.com

Ibu,
Kaulah yang
kubanggakan
Kaulah tempatku berpijak
Kaulah tempat sandaranku
Kaulah panutanku
segalanya bagiku…

Di tangan ibulah aku dapat merasakan betapa bahagianya aku
Masih mempunyai orang tua
Betapa senangnya aku melihat ibu tertawa lepas.

Betapa hancurnya
hatiku ketika melihat ibu menangis
Betapa ibu mengharapkanku menjadi orang yang berhasil
Setiap kali ibu menutup telepon dengan
berkata
”Belajar yang rajin ya!”

Ya Allah… Berkatilah ibuku, curahkanlah rahmat-Mu untuk ibuku.
Berkatilah pekerjaannya
dan buatlah supaya aku dapat berbakti kepada ibuku dengan
sepenuh hatiku.

Ya Allah, ke dalam tangan-Mu kuserahkan keluargaku…

*****


Puisi Ibu

Karya © Chairil Anwar
Puisi ibu
Sumber : Pixabay.com

Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai

Ibu…
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah

Ibu…
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia obati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan

Namun…
Tidak pernah aku lihat air mata duka
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu

Ibu…
Aku sayang padamu…

Tuhanku…
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…

******

Hebat Dan Tangguhnya Ibuku

Karya © Anonim
Bunda tangguh
Sumber : Pixabay.com

Dari segumpal darah aku dalam rahimmu
Hingga aku menjadi makhluk sempurna ciptaan-Nya
Makhluk yang nantinya menjadi titipan untukmu
Hingga aku lahir ke dunia ini

Kau jaga, rawat, dan lindungi aku
Kau ajari aku bertutur kata
Kau ajari aku bertindak tanduk
Kau ajari aku baik buruk

Menjalani semua itu
Kau tak kenal kata dan rasa lelah pun pilu
Kau menjalaninya dengan bahagia bersama pun tak terkira
Walau kadang kesal akan tingkah dan rajukku

Kau tetap menjalaninya dengan sepenuh hati
Mencurahkan segala kasih sayang
Melakukan berbagai cara untuk bahagia anakmu
Tak peduli apa kata orang banyak

Kau pahlawan pribadiku
Yang menghiasi kehidupan kecil dan dewasaku
Senyum manis selalu terpancar darimu
Yang selalu menguatkan batinku

Sinar cintamu kan ku kenang selalu
Cintamu itu kan terus bercahaya di hatiku
Dengan cara apapun itu
Ku kan berusaha membalas cinta, kasih, dan sayangmu

Aku sadar dan tau
Tiada muara kasih sedalam ibu
Doa dan belaianmu tanpa terputus kan selalu
Menjadi untaian ibu untuk anakmu

Kini baktiku seakan tiada sempurna
Pengabdianku padamu kurang rasanya
Kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu
Hanya doa ku panjatkan
Hanya terimakasih ku padamu sampaikan

*****

BACA JUGA : Jadilah Diri Sendiri Dan Jangan Diperbudak Oleh Ejekan Orang Lain

Ibuku, Malaikatku

Karya © Musdhalifah
Puisi ibu sedih
Sumber : Pixabay.com

Ibu…
Di sini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta

Ibu…
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duri

Ibu…
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu

Ibu..
Kaulah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..
Aku akan tetap mencintaimu..

*****

Mata Air Cinta

Karya © Boby Julianto Siallagan
Puisi ibu
Sumber : Pixabay.com

Ibu…
Memelukmu adalah kenyamananku
Melukis senyummu adalah keinginanku
Mencintaimu sudah tentu kewajibanku

Namun terkadang
Melawanmu menjadi kebiasaanku
Bahkan ku menyiakanmu dan
Melupakanmu sebagai seorang ibu
Tanpa kusadari begitu teririsnya hatimu

Harusnya aku menjadi pelindung
Bukan menjadi anak yang tak tahu untung
Harusnya aku menjadi anak yang penurut
Bukan menjadi anak yang banyak nuntut

Aku masih sangat ingat
Ketika itu tak ada biaya untuk berangkat
Dari kampung menuju perkotaan yang padat
Waktu itu hujan begitu lebat
Kakimu kau paksa menapak
Hanya bermodal payung rusak
Ibu menjelajah rumah ke rumah dengan hati terisak

Tak peduli petir menyambar
Ibu tetap berjalan dengan sabar
Meski tubuhmu sudah gemetar
Ibu masih mengetuk pintu warga sekitar

Terimakasih sang pencipta
Kau beri aku seorang wanita tangguh
Yang selalu mengusap air mata
Ketika ku dilanda derita
Yang punya hati sebening permata
Dan yang menjadi mata air cinta

*****

Bait Sajak Untuk Ibu

Karya © Kusnan
Hari ibu
Sumber : Pixabay.com

Tetes-tetes darah, keringat dan air matamu
Cukup sudah menorehkan
Prasasti-prasasti indah di hidupku
Menggenapi di setiap celah ruang dan waktu

Gumam doa tulus nan sederhanamu
Jua, keriput di kening ‘tuk menata asa
Demi anak-anakmu
Telah menjadi saksi
Pada hamparan permadani indah beranda syurga

Akhirnya ...
Maafkan bila belum sempurna baktiku padamu
Saat renta usia menjemputmu
Ibu, Maafkan kami anak-anakmu
Selamat jalan ibu
Merengkuh jalan panjang menuju haribaan-Nya
Tuhan Semesta Jagad Raya

Yakinlah suatu saat bersama takdir , nanti 
Kita ‘kan tersenyum bersama semerbak harum surga.

*****

BACA JUGA : Alasan Mengapa Lebih Baik Sendiri Daripada Bersama Dengan Orang Yang Salah

Untukmu Ibu!

Karya © Vedaniar Zahara
Puisi, ibu, bunda
Sumber : Pixabay.com

Dalam sunyi merenung seorang diri
Embusan angin sepoi membuyarkan dalam lamunan
Terbayang wajah ayu penuh kasih sayang
Setia menemani berdoa penuh harapan

Tak terasa kita semua sudah menginjak remaja
Rasa kasih sayang tetap tanpa berubah
Tutur kata selalu menjadi tauladan
Mengharap buah hati selalu semangat penuh cita- cita

Ibu.... Kini aku menyadari
Sungguh besar dalam perhatian
Tanpa lelah selalu kasih wawasan
Meski merasa sakit selalu bilang tak apa- apa

Ibu....maafkan kita semua
Yang kadang bikin resah
Mulai saat ini kami berjanji
Menjadi penurut, belajar tekun agar tanpa ada rasa kecewa

*****

Video Puisi Untuk Ayah Yang Sudah Tiada




BACA JUGA : 6 Buah-buahan Yang Disebutkan Dalam Al-Qur'an Serta Khasiatnya Untuk Tubuh Manusia

Penutup

Demikianlah beberapa puisi khusus untuk ibu karya dari sastrawan ternama Indonesia. Semoga dapat kamu pergunakan sebagai kado atau hadiah untuk ibumu.

4 Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama