Buah Manis dari Kejujuran, Mualaf Penemu Uang 26 Juta di Masjid Oman Banda Aceh Kini dapat Tempat Tinggal

Mualaf Aceh
Pria mualaf bernama Insyafuddin, penemu uang sebesar 26 juta di teras belakang Masjid Oman Al-Makmur, Lampriek, Banda Aceh, pada Sabtu, (30/10/2021). [Foto dok. Serambinews
com/Syamsul Azman]

ZONA PIRASI, Banda Aceh - Akhir-akhir ini sosial media sedang dihebohkan keikhlasan hati seorang pria mualaf yang mengembalikan uang jamaah masjid senilai 26 juta.

Sejumblah uang tersebut ia temukan di teras belakang Masjid Oman Al-Makmur, Lampriet, Kota Banda Aceh.

Kejujuran pria mualaf bernama Insyafuddin ini patut diacungi jempol. Pasalnya, ia merupakan seorang mualaf yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan tidak memiliki tempat tinggal.

Bahkan untuk tidur saja, Insyafuddin setiap hari melepaskan lelahnya di teras Masjid Oman Al-Makmur.

Berkat kejujurannya, pria asal Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara yang telah lama menetap di Banda aceh ini kini mendapat bantuan berupa tempat tinggal yang diserahkan langsung oleh pengurus Masjid Oman Al-Makmur, Lampriek, Banda Aceh.


Hal ini disampaikan langsung oleh Insyafuddin  kepada Serambinews.com, sabtu (30/10/2021) di Masjid Omar Al-Makmur, Banda Aceh.

"Setelah kejadian saya menemukan itu, saya dipanggil ke kantor, pada awalnya orang itu (pengurus masjid) tidak tahu siapa orang yang menemukan uang itu," kata Insyafuddin mengawali ceritanya.

$ads={1}

Kejujuran serta ketulusan yang dilakukan pria mualaf kelahiran 1968 ini ternyata berbuah manis, ia sudah mendapatkan sebuah tempat tinggal yang diberikan oleh pengurus Masjid Oman Al-Makmur.

"Jadi salah seorang pengurus masjid memanggil saya ke kantor, mereka pengen tahu orangnya siapa, jadi setelah itu saya datang ke kantor," tuturnya.

"Mereka sepertinya ada bermurah hatilah kepada saya, setelah kejadian itu mereka bilang bapak nggak usah tidur di teras itu lagi, nanti kami akan carikan bapak kamar untuk tidur," sambungnya.

"Dan setelah itu bapak kalau ada kerja kesana-kemari nggak usah lagi, disini aja (Masjid Oman Al-Makmur), kerja apa yang bisa dikerjakan, itulah bentuk perhatian dari Masjid Oman kepada saya," lanjutnya lagi.

Berkat bantuan tersebut, pria mualaf yang merupakan anak ke-6 dari 9 bersaudara ini begitu sangat bersyukur, ia pun mengutarakan rasa terima kasihnya kepada pihak Pengurus Masjid Oman Al-Makmur.

"Saya berterimakasih karena selama ini terus terang tidurnya nggak tentu dimana, sekalian saya dapat kerjaan di sini, jadi saya berterima kasih, bersyukur pada Allah, mungkin inilah kebaikan buat saya," ujarnya.


Sebelumnya, mengutip dari laman Masjid Oman Al-Makmur, diketahui bapak Insyafuddin merupakan seorang mualaf asal Sumatera Utara (Sumut) yang dulunya merantau ke Aceh untuk bekerja.

Namun, saat ini bapak Insyafuddin sudah tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Sehari-hari ia tinggal di Masjid Oman Al-Makmur, lampriek, Banda Aceh.

Untuk sarapan pagi, ia selalu menunaikan shalat di Rumah Sakit Umum dr. Zainal Abidin (RSUZA) karena di sana tersedia makanan pagi bagi jamaah yang tidak mampu.

Sementara untuk makan siangnya, ia harus berjalan jauh dari Lampriek ke Masjid Taqwa Muhammadiyyah Merduati untuk mendapatkan nasi bungkus gratis.


Jamaah Masjid Oman lainnya mengatakan, bahwa bapak Insyafuddin merupakan sosok yang selalu menjaga shalat lima waktu dan selalu panjang dalam berdoa. Selain itu, ia juga sering membaca buku yang tersedia di Masjid Oman.

Kini atas ketulusan dan kejujurannya itu, pengurus Masjid Oman telah memberikan ruangan khusus untuk dirinya tinggal di masjid tersebut.

Selain itu, ia juga diberikan pekerjaan sebagai petugas kebersihan masjid supaya memiliki penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama