Jual Ginjal Demi Beli iPhone dan iPad, Kondisinya Kini Sangat Memprihatinkan

Jual Ginjal Demi Beli iPhone
Foto ilustrasi jual ginjal demi beli iPhone dan iPad (dok. pixabay/pdpics)

ZONAPIRASI.MY.ID - Nekat menjual ginjal hanya untuk membeli barang-barang elektronik terbaru yang harganya mahal ternyata benar-benar bisa terjadi di dunia nyata.

Seperti kisah seorang pria bernama Wang Shangkung (25) asal China. Demi bisa membeli iPhone dan iPad terbaru keluaran Apple, Shankung nekat hingga menjual salah satu dari kedua ginjalnya.

Dikutip dari Mirror, pria tersebut berhasil menjual ginjalnya di sebuah pasar gelap di China pada tahun 2011 silam dengan harga sekitar Rp 48 juta. Sejumblah uang itu kemudian ia gunakan untuk membeli iPhone 4 dan iPad 2.

"Kenapa aku membutuhkan ginjal kedua? Satu sudah cukup," ucap Shankung.

Baca Juga : Kisah Pensiunan Tentara Meninggal Tak Wajar, Disantet Saudara Sendiri Gara-Gara Harta Warisan

Mirisnya, setelah ia menjual ginjalnya itu, kondisinya pun ikut memburuk. Shankung menjadi sakit-sakitan lantaran operasi ginjal yang dijalaninya tidak higienis sehingga menyebabkan infeksi yang cukup serius.

Oleh karena itu, Shankung pun akhirnya mulai terbuka dan menceritakan kepada ibunya bahwa ia sebenarnya telah menjual ginjal untuk membeli perangkat elektronik terbaru keluaran Apple.

Usai kejadian tersebut, semua pihak yang terlibat dalam penjualan ginjal itu pun ditangkap dan dihukum.

Sementara itu, lantaran keterbatasan biaya, keluarga Shankung pun tak bisa mengeluarkan banyak uang untuk pengobatan demi memulihkan kondisi Shankung.

iPad dan iPhone yang dulu dibelinya pun tak cukup untuk membantu karena harganya yang sudah semakin menurun.

Baca Juga : Kisah Marwah Nguyen Masuk Islam, Berawal dari Pizza dan Daging Babi

Setelah 9 tahun berlalu, kondisi Shankung semakin memburuk dan memprihatinkan. Kini, ia hanya bisa berbaring di tempat tidur dan harus mencuci darah secara rutin karena gagal ginjal yang dideritanya.

Namun, karena biaya pengobatannya yang tidak murah, Shankung pun hanya bisa bertahan hidup berkat sumbangan dari orang lain.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama