Perkumpulan Hacker 'Anonymous' Tabuh Genderang Perang ke Rusia

Hacker Anonymous
Ilustrasi hacker tabuh genderang perang melawan rusia. (pixabay/kalhh)

ZONAPIRASI, ACEH - Perkumpulan hacker 'Anonymous' menabuh genderang perang melawan Rusia, dan mengklaim bahwa mereka telah berhasil mematikan sejumlah situs pemerintahan Rusia.

Hal itu disampaikan langsung oleh Anonymous melalui akun Twitter @YourAnonOne, yang mengatakan bahwa dia mewakili kumpulan hacker tersebut.

Pada pagi tadi, Jumat (25/2/2022), para perkumpulan hacker itu resmi melakukan perang siber dengan pemerintahan Rusia.

Baca Juga: Gubernur Kerala India, Arif Mohammad Khan Sebut Jilbab Tak Penting untuk Muslimah

Salah satu "korban" serangan siber yang dilakukan Anonymous adalah situs RT News, yang diklaim sebagai situs berita propaganda Rusia.

Situs lain yang tampaknya juga menjadi korban serangan siber ini adalah situs pemerintahan Rusia, Duma, Kremlin, dan Kementerian Pertahanan.

Bahkan, ada sejumlah situs yang benar-benar sudah tidak bisa diakses lagi, dan ada juga yang hanya melambat.

Akun yang memiliki pengikut sebanyak 6,4 juta itu pun mengklaim telah sukses mematikan layanan Internet Service Provider (ISP) Com2COM, PTT-Teleport Moscow, RELCOM, dan Sovam Teleport.

Langkah tersebut mereka ambil untuk melawan invasi Rusia ke Ukraina.

"Anonymous saat ini terlibat dalam operasi melawan Russian Federation. Operasi kami menargetkan pemerintahan Rusia. Ada kemungkinan kalau pihak swasta juga ikut terdampak," tulis akun Twitter @YourAnonNews.

"Meski akun ini tidak bisa mengklaim untuk semua kolektif Anonymous, kami bisa melaporkan fakta kebenaran aksi kolektif Anonymous melawan Russian Federation," lanjutnya.

"Kami ingin warga Rusia mengerti kalau kami tahu rasanya sulit mengeluarkan pernyataan melawan diktator karena takut dibalas," tambahnya lagi.

Tweet atau postingan yang dilontarkan hacker tersebut menggunakan tagar #OpRussia atau #OpKremlin untuk memamerkan aksinya mematikan sejumlah situs pemerintahan Rusia.

Baca Juga: Cetak Sejarah Baru, Remaja 16 Tahun asal India Berhasil Kalahkan Juara Catur Dunia

Sama seperti ketika para hacker itu melancarkan berbagai serangan siber untuk menyerang ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) dengan tagar #OpISIS.

Bahkan dalam video yang diunggah pada 15 Februari lalu, jauh sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina, ada hacker yang mengancam akan "menyandera" sistem kontrol industri jika krisis tersebut sampai bereskalasi.

(jal/jal)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama