Belajar dari Film Ketika Mas Gagah Pergi Untuk Memulai Hijrah saat Ramadhan

Ketika Mas Gagah Pergi
Poster film 'Ketika Mas Gagah Pergi' (Foto: Ist)

Oleh Ludfiyah Nuzully - Bulan Ramadhan sebagai bulan yang identik untuk menyebarkan syiar islam. Di bulan ini setiap manusia berlomba-lomba membumikan kesalehannya. Hadirnya bulan Ramadhan diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam melakukan perubahan sosial.

Seperti halnya, sosok Gagah yang diperankan Hamas Syahid Izzudin dalam Film 'Ketika Mas Gagah Pergi', banyak perubahan yang dibawanya setelah melaksanakan tugas di Ternate, Maluku Utara.

Film Ketika Mas Gagah Pergi merupakan film yang diangkat dari novel legendaris karya Helvi Tiana Rosa dengan cerita hubungan keluarga, keindahan islam, dan hijrah yang termuat di dalamnya.

Berawal dari sosok Gita (Aquino Umar) yang selalu bangga pada Mas Gagah, seorang kakak pengisi kehidupan Gita setelah kehilangan sosok ayah. Sebagai kakak yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, tidak lepas tangan dalam hal memenuhi kebutuhan hidup. Sembari kuliah, Ia membantu sang Ibu menjadi tulang punggung keluarga.

Baca Juga: 7 Keutamaan Malam Lailatul Qadar di Bulan Suci Ramadhan

Untuk keperluan kuliahnya juga membantu dosen pembimbing skripsinya, Mas Gagah bertolak ke Ternate untuk menyempurnakan konsep pembangunan menara pemancar.

Saat menjalankan tugas tersebut, kecelakan menghampiri Gagah. Kyai Ghufron, pemimpin pesantren yang amat dihormati di Maluku Utara, hadir untuk merawat Gagah hingga sembuh.

Kekaguman Gagah akan Kyai Ghufron dalam menjalani kehidupan. Inilah awal perubahan pada sosok Gagah setelah lebih kurang 2 bulan di Maluku.

Kepulangannya membawa hal baru yang tertanam pada diri Mas Gagah. Dulunya, kehidupan hedonisme, menonton konser, ataupun sekadar berkumpul dengan temannya adalah rutinitas bersama Gita, saat ini semangat menjalani kehidupan Islam yang membara dalam kehidupannya.

Kekosongan waktu luang diisi olehnya dengan membaca Al-Qur’an atau membaca buku-buku Islam. Bagi Gagah, kehidupan akan lebih baik apabila mengikuti ajaran Islam sesuai Al-Qur’an dan hadist.

Kehidupan Mas Gagah yang baru sangat bertolak belakang dengan Gita. Hal ini menyebabkan kedekatannya sebagai adik-kakak merenggang.

Baca Juga: Keutamaan Bulan Suci Ramadhan Beserta Dalilnya

Bagi Gita, kehidupan Mas Gagahnya sangat tidak sesuai dengan anak jaman sekarang. Apalagi, banyak ajakan Mas Gagah pada Gita untuk lebih dekat dengan Islam.

Di awal, kebencian dan tolakan diterima Mas Gagah, tetapi seiring berjalannya waktu, hati Gita luluh dengan kegencarannya Mas Gagah mengajarkan syiar Islam pada Gita.

Film ini akan menimbulkan banyak definisi dari arti hidayah, sosok malaikat, dan juga hijrah. Mas Gagah sebagai malaikat bagi Gita, sang adik, dan juga keluarganya agar tidak terjerumus pada jurang kemaksiatan.

Di awal kita tahu, bahwa sosok Gagah merupakan sosok manusia yang jauh dari ajaran Islam. Dengan demikian, hijrah dan perubahan diri menjadi lebih baik sangat penting bagi seorang muslim. Sebagaimana dalam Al- Qur’an Surat Al- Baqarah ayat 218 berikut ini: 

 إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ 

 Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Banyak hikmah dari Film Ketika Mas Gagah Pergi yang dapat dijadikan pertimbangan, salah satunya ketika Gita sudah mulai berhijrah dengan menggunakan hijab tetapi ditinggal oleh sosok malaikatnya, Mas Gagah, untuk menghadap Allah Swt.

Pamitnya untuk berkunjung ke Rumah Cinta, rumah singgah untuk anak dhuafa di pinggiran Jakarta malah terjadi kerusuhan dengan para preman, hingga Mas Gagah kembali pada Sang Khalik. Perjuangan Mas Gagah tersebut dalam Q.S Al-Hajj ayat 58 dijanjikan sebuah surga.

 وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللَّهُ رِزْقًا حَسَنًا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ 

Artinya: “Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki.”

Baca Juga: Karim Benzema Ciptakan Gol Hattrick Meski Sedang Berpuasa Ramadhan

Hadirnya Bulan Ramadhan merupakan momentum untuk semakin mendekatkan diri dengan Islam dengan senantiasa berhijrah.

Dari Film Ketika Mas Gagah Pergi, dapat kita ambil hikmah bahwa hijrah mengandung makna tentang hijrah kepada Allah Swt. menuntut untuk memahami dan menyadari apa yang Allah SWT benci dan sukai.

Jadi, niat yang lurus dan kuat akan menjadi pendorong dalam berhijrah sesuai ajaran Allah Swt. yang diturunkan kepada Rasulullah, Muhammad SAW.

Tulisan ini dikirim melalui kolom 'Kirim Artikel' oleh: Ludfiyah Nuzully, lahir di Wonogiri, 22 November 2002, sebagai Mahasiswa S-1 Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Saat ini aktif dalam Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) Wonogiri. WA: 082322801055, IG: @ludfi.nzl. {alertInfo}

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama