Nasib Angkatan Mahasiswa Daring Menjelang Tahun Ajaran Baru

mahasiswa daring
Ilustrasi mahasiswa daring (Foto: Istimewa)

Oleh Rasyid Abdullah - Sudah dua tahun lebih fenomena pandemi COVID-19 berlalu, mulai dari tahun 2019 akhir yang dimana kondisi dunia sangat memburuk terutama pada bidang pendidikan.

Pada saat awal COVID-19 muncul, seluruh aktivitas kegiatan belajar di dunia dialihkan ke rumah dengan media komunikasi yang biasa disebut sekolah daring, yang awalnya dilakukan tatap muka langsung.

Perubahan aktivitas belajar mengajar tersebut tidaklah mudah, banyak sekali kendala yang dialami oleh guru maupun siswa, mulai dari jaringan yang lambat, device yang kurang mendukung, dan banyak lagi.

Tidak hanya itu, aktivitas belajar mengajar daring juga berdampak pada kualitas belajar siswa yang semakin menurun karena aktivitas daring yang tidak efektif.

Mahasiswa adalah kalangan pelajar yang paling terdampak fenomena pandemi ini. Bagaimana tidak, mahasiswa yang umumnya dituntut untuk mencari banyak pengalaman dan ilmu di kampus maupun di luar kampus kini terhambat, karena perkuliahan daring yang membuat para mahasiswa melakukan aktivitas perkuliahan di rumah.

Baca Juga: Belajar dari Film Ketika Mas Gagah Pergi Untuk Memulai Hijrah saat Ramadhan

Banyak sekali keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa, mulai dari banyaknya tugas, kesulitan memahami materi, terbatasnya komunikasi, dan lain sebagainya.

Kuliah daring sangat melelahkan, meskipun secara fisik tidak selelah kuliah tatap muka, namun secara mental (psikis) kuliah daring sangatlah melelahkan dan menguras pikiran, mulai dari tekanan tugas, sulit memahami materi yang membuat para mahasiswa stres.

Ditambah lagi adanya masyarakat yang meremehkan mahasiswa daring sebagai mahasiswa gagal atau biasa disebut mahasiswa abal-abal. Hal tersebut sangatlah menurunkan kondisi psikis, sehingga akan menghambat aktivitas belajar mahasiswa.

Seharusnya mahasiswa daring menganggap masalah diatas bukan sebagai hambatan  melainkan sebagai tantangan untuk terus menguatkan mereka dan melatih diri agar lebih tegar secara mental dan emosi.

Mahasiswa daring bukanlah mahasiswa biasa, namun merupakan mahasiwa istimewa yang tahan banting.

Menjelang tahun ajaran baru merupakan momentum bagi angkatan mahasiswa daring untuk menjawab tantangan zaman ini, sekreatif dan seinovatif mungkin supaya dapat membuat ide-ide baru yang dapat memulihkan situasi pendidikan saat ini.

Semoga pandemi COVID-19 cepat berakhir dan semua kembali normal dengan keadaan yang lebih baik dan baru.

Artikel ini dikirim melalui kolom 'Kirim Artikel' oleh Rasyid Abdullah, lahir di Karanganyar, 01 Oktober 2002, Mahasiswa S-1 Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Saat ini aktif dalam Himpunan Mahasiswa Pendidikan Akuntansi, WhatsApp, Instagram.{alertInfo}

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama