8 Kategori Lelah yang Disukai Allah dan Rasulullah Berdasarkan Al-Quran dan Hadist

Lelah yang disukai Allah dan Rasul
Foto: Istimewa

ZONA PIRASI - Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sebagai manusia seringkali mengeluh lelah. Padahal hukum mengeluh dalam agama Islam sangatlah dilarang.

Bahkan ada beberapa ayat Al-Quran yang melarang ummat Islam. Selain mengeluh, ternyata 8 kategori lelah yang disukai Allah SWT dan Kekasih-Nya, Rasulullah SAW.

Lalu, lelah mana saja yang disukai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya? Simak ulasannya dibawah ini yang ditulis Zonapirasi berdasarkan Al-Quran dan Hadist.

{tocify}

8 Lelah yang Disukai Allah dan Rasul-Nya

1. Lelah Mencari Nafkah Halal

Rasulullah secara khusus memberikan kabar gembira kepada siapa saja yang rela lelah dalam mencari nafkah atau rezeki yang halal.

Kabar gembira tersebut adalah diampunkan dosa-dosanya oleh Allah SWT. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam Hadist Nabi berikut ini.

Baca Juga: 5 Adab Murid Terhadap Guru Berdasarkan Kitab Ta'limul Muta'alim

"Barang siapa yang di waktu sore merasa lelah lantaran pekerjaan kedua tangannya (mencari nafkah), maka di saat itu diampuni dosa baginya," (HR. Thabrani).

Dalam Al-Quran, Surat A Jumuah, Ayat 10, Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga memerintahkan umat Islam untuk mencari nafkah.

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung," (Q.S A Jumuah: 10).

2. Lelah Mengurus Keluarga

Selain mencari nafkah yang halal, Allah SWT juga memerintahkan hamba-Nya untuk mengurus keluarga. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran:

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan," (QS. At-Tahrim: 6).

3. Lelah Mengurus Anak

Bagi setiap kaum Muslimah, lelah dalam mengurus anak sangat disukai Allah dan Rasulullah. Mulai dari lelah mengandung, melahirkan, menyusui, merawat dan mendidik anak amanah dari Allah.

Firman Allah SWT:

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam duia tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu," (QS. Luqman: 14).

4. Lelah Berjihad di Jalan Allah

Lelah yang disukai Allah SWT dan Rasulullah SAW berikutnya adalah lelah berjihad di jalan Allah. Namun jangan datar dalam mengartikan jihad, karena jihad tidak melulu tentang perang. Bersungguh-sungguh dalam bekerja juga termasuk jihad.

Suatu ketika, Rasulullah dan para sahabat melihat ada seorang laki-laki yang sangat rajin dalam bekerja. Kemudian seorang sahabat berkomentar: "Wahai Rasulullah, andai saja keuletannya itu dipergunakan di jalan Allah."

Rasulullah SAW menjawab: "Apabila dia keluar mencari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rezeki karena kedua orangtuanya yang sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rezeki karena dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Allah. Apabila dia mencari rezeki karena riya dan kesombongan, maka dia di jalan syaitan," (Al-Mundziri, At-Targhib wa At-Tarhib).

5. Lelah Menyeru Kebaikan

Lelah dalam menyeru kebaikan juga disukai Allah dan Rasulullah. Lelah dalam berdakwah dan mengajak orang lain pada kebaikan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran:

"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh, dan berkata: 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?'"

6. Lelah Beribadah

Lelah dalam beribadah dan beramal shaleh juga disukai oleh Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran, surat Al-Ankabut, ayat 69, yang artinya sebagai berikut.

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orangyang berbuat baik."

7. Lelah Belajar atau Menuntut Ilmu

Rajin belajar dan giat menuntut ilmu hingga lelah berarti mendapat ridha dari Allah karena hal itu disukai-Nya.

Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah beikan kepadanya Al-Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (QS. Ali Imran: 79).

Baca Juga: Kisah Jin Negeri China yang Durhaka kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani

8. Lelah Dalam Keterpurukan

Yang dimaksud dengan lelah dalam keterpurukan adalah dalam keadaan kesusahan, kekurangan dan sakit.

Firman Allah Subhanuhu Wa Ta'ala:

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamui, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah gembira kepada orang-orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah: 155).

Sobat Pirasi! Demikianlah pembahasan 8 kategori lelah yang disukai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Mudah-mudahan bisa menjadi bermanfaat untuk Sobat semua.

(srz/srz)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama