Kurangnya Tenaga Pendidik di Daerah Terpencil

Sekolah di daeerah terpencil
Ilustrasi kurangnya tenaga pendidik di daerah terpencil yang membuat perkembangan peserta didik terhambat (Dok. Istimewa)

Oleh Afnan Yazid Azzuhri - Pendidikan merupakan wadah penting yang menjadi titik krusial pembentukan mental, spiritual, sekaligus intelektualitas bagi generasi bangsa.

Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia memang tidak ada habisnya. Mulai dari prestasi-prestasi anak didik kita di tingkat nasional maupun international hingga rendahnya kualitas pendidikan di daerah terpencil.

Masih kurangnya sarana dan prasarana dan kualitas pendidiknya yang pas-pasan menjadi salah satu faktor penyebab pendidikan di daerah terpencil terkesan tertinggal.

Dampak yang Terjadi apabila kurangnya tenaga pendidik, Kurangnya tenaga pendidikan yang kurang memadai membuat kurangnya materi dan ada tenaga pendidik yang mengajar tidak sesuai dengan bidangnya yang membuat kurang sempurnanya dalam proses pengajaran.

Baca Juga: Realita Pelaksanaan Pendidikan di Indonesia, Efektif atau Formalitas?

Dan karena materi yang kurang dapat menyebabkan para peserta didik tidak berkembang secara menyeluruh terhadap pembelajaran yang seharusnya dipelajari.

Dan kemungkinan besar, ada pembelajaran yang seharusnya ada menjadi tidak ada dikarenakan kurangnya Tenaga Pendidik, terutama di daerah-daerah terpencil.

Sehingga pentingnya Tenaga pendidik sangat berpengaruh dalam berkembangnya peserta didik. Maka dari itu, untuk pemerataan tenaga pendidik seharusnya pemerintah memberikan informasi ada lowongan kosong di daerah terpencil.

Dan memberikan sarana fasilitas yang sesuai agar di daerah tersebut ikut merasakan fasilitas seperti di kota, dan Tenaga pendidik dapat mengajar dengan sempurna.

Hambatan pendidikan di daerah terpencil, masyarakat di daerah terpencil sudah terbiasa dengan anak-anak di bawah umur yang mulai bekerja atau pendidikan di usia yang sangat muda karena ekonomi mereka belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Dari sudut pandang ini, akan sangat sulit untuk meyakinkan orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Padahal, mempersiapkan kehidupan sehari-hari itu sulit, apalagi menyiapkan dana untuk anak-anak sekolah.

Akibatnya, mereka enggan menyekolahkan anaknya di sekolah yang lengkap, lebih memilih sekolah dengan fasilitas rendah atau buruk untuk menekan biaya.

Baca Juga: Mengungkap Fakta Jika Akuntansi Tidak Ada di Dunia

Sarana dan prasarana yang kurang memadai juga menghambat proses pendidikan. Hal ini disebabkan kurangnya fasilitas yang diperlukan seperti meja, kursi, lantai, gedung dan papan tulis yang tidak dapat diangkut ke sekolah karena akses jalan yang sulit atau lokasi yang terpencil.

Selain itu, sekolah di daerah terpencil tidak memiliki laboratorium, listrik, buku dan fasilitas pendukung lainnya. Masih ada beberapa sekolah yang tidak layak karena lantai berdebu dan langit-langit yang pecah membahayakan kesehatan dan keselamatan siswa. Kondisi seperti ini tidak cocok untuk dijadikan tempat belajar siswa

Oleh karena itu, pemerintah diharapkan lebih perhatian kepada sekolah di daerah terpencil dikarenakan sarana dan prasarana sekolah kurang memadai. Oleh karena itu masyarakat daerah terpencil lebih memilih anaknya bekerja dikarenakan sarana dan prasana yang tidak memadai.


Artikel ini ditulis dan dikirim via kolom 'kirim artikel' oleh:
Afnan Yazid Azzuhri
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Contact Person:
E-Mail: afnan.azz12@gmail.com {alertInfo}

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama