4 Mahasiswi di Lhokseumawe Aceh Diduga Alami Pelecehan Seksual oleh Dosen

Ilustrasi pelecehan seksual
Ilustrasi pelecehan seksual terhadap Mahasiswi di kampus. Dok. B1/Muhammad Reza

ZONAPIRASI | ACEH - Korps HMI Wati (Kohati) menerima informasi bahwa ada 4 mahasiswi di salah satu kampus di Lhokseumawe, Aceh, diduga alami pelecehan seksual oleh oknum dosen. Polisi diminta untuk selidiki kasus ini.

"Kita meminta Kohati menutup akses data dan informasi korban kecuali pada polisi. Kita juga minta agar polisi dapat segera melakukan penyelidikan," kata Komisioner Pengawasan Perlindungan Anak Aceh (KPPAA) Firdaus Nyak Idin, Senin (13/12/2021).

Melansir dari DetikNews, Firdaus menuturkan, KPPAA meminta Kohati agar berkoordinasi dengan lintas sektor agar setiap pihak mengambil peran sesegera mungkin untuk melakukan penanganan sesuai dengan tugasnya.

Baca Juga : Universitas Brawijaya Benarkan Novia Widyasari Pernah Alami Pelecehan Seksual di Kampus

Selain itu, Kohati juga diminta untuk melakukan upaya pendampingan awal, terutama psikososial agar korban pelecehan seksual bersedia melapor.

"KPPAA meminta polisi proaktif atas informasi dari Kohati dimaksud. Jangan tunda lagi, jangan tunggu bertambah korban," ucap Firdaus.

"Jangan lagi ada toleransi terhadap kasus kejahatan seksual. Berantas habis. Tak peduli siapa pun pelakunya, harus dihukum. Siapa pun korban harus segera ditangani sampai tuntas. Kalau tidak, sama artinya pemerintah telah melakukan pelanggaran HAM," sambungnya.

Firdaus berharap pihak Kepolisian dan Kohati dapat menelusuri kemungkinan adanya korban lain yang mengalami pelecehan seksual di kampus lain di Aceh.

Sebelumnya, Kohati menyebut ada informasi soal 4 mahasiswi (sebelumnya disebut 11) di salah satu kampus di Lhokseumawe, Aceh, diduga menjadi korban pelecehan oleh oknum dosen.

Baca Juga : Nicke Widyawati Ungguli Sri Wahyuni Sebagai Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia

"Kejadiannya di salah satu perguruan tinggi di Lhokseumawe," kata Ketua Umum Korps HMI Wati (Kohati) Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, Ainun Nabilah Rahmanita, Jumat (10/12/2021).

Ainun tidak menyebutkan secara detail nama kampus dan identitas dosen yang diduga pelaku pelecehan seksual. Dia mengatakan Kohati masih terus melengkapi data.

"Pelakunya dosen," papar Ainun.

(ZonaPirasi/detikNews)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama