Kisah Novia Widyasari, Ditemukan Tewas Karena Meneguk Sianida Usai Dihamili Kekasihnya

#SAVENOVIAWIDYASARI trending di Twitter. Foto dok. Istimewa

ZONA PIRASI - Salah satu mahasiswi UB bernama Novia Widyasari ditemukan tewas karena meneguk racun sianida usai dihamili oleh kekasihnya yang tidak mau bertanggung jawab.

Dengan berlatarbelakangkan korban yang mengalami depresi karena sang kekasih tidak mau bertanggung jawab atas kehamilannya yang sudah menginjak usia 4 bulan.

Menurut teman dekat Novia, korban sudah lama menjalin hubungan asmara dengan sang kekasih yang diduga anggota Polisi dari Polres Pasuruan dan berpangkat Bripda.

Baca Juga : 20 Ribu Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesehatan Gagal Wisuda Tiap Tahun

Hingga saatnya Novia Widyasari mahasiswa UB semester 10 ini dihamili. Korban pun langsung meminta pertanggungjawaban pada sang kekasih. Namun, sang kekasih enggan menerima pertanggungjawaban tersebut.

Akhirnya, korban pun melaporkan perihalnya kepada orangtua sang kekasih. Lalu, orangtuanya pun mengajak Novia untuk bertemu dengan sang kekasih dengan mengajak makan malam keluarga.

Ketika itu, orangtua sang kekasih berjanji pada Novia akan meminta anaknya untuk bertanggung jawab.

Usai makam malam, orangtua sang kekasih mengajak Novia berjumpa dengan walinya untuk menyelesaikan pertikaian tersebut. Ternyata sesampainya dirumah, kedua orangtua sang kekasih pun berdalih menyalahkan sang korban dengan masalah yang terjadi.

Ibu sang kekasih mengatakan ia tidak menyetujui anaknya untuk segera menikah, alasannya karena kakak pertama sang kekasih belum menikah. Disamping itu, sang kekasih pun baru dijabat sebagai polisi.

Saat itu, walinya mengakui tidak mengetahui tujuan dan maksud orangtua sang kekasih datang menemui mereka. Bahkan walinya pun tidak mengerti apa yang disampaikan oleh orang tua kekasih, sehingga pihak keluarga korban hanya bisa terdiam.

Baca Juga : Universitas Brawijaya Benarkan Novia Widyasari Pernah Alami Pelecehan Seksual di Kampus

Setelah pertemuan itu, sang kekasih pun menghilang bagai lenyap ditelan bumi, semua akun media sosialnya pun tidak aktif. Akhirnya Novia pun terpaksa mendatangi rumah orangtua sang kekasih. Namun kedatangannya sama sekali tidak dihiraukan.

Setelah sekian lama menunggu kabar, akhirnya sore itu sang kekasih menghubunginya dan mengajak jalan-jalan. Hati Novia saat itu begitu senang karena sang kekasih sudah mempertimbangkan atas kehamilannya.

Namun, setelah berada dalam mobil, sang kekasih justru memaksa Novia agar menenggak 4 pil dan berpuasa seharian.

Saat sedang dalam perjalanan, Novia mengeluh pada sang kekasih karena merasa lapar. Kemudian mereka pun menepi disebuah restoran untuk makan.

Tidak lama berada di restoran, tiba-tiba Novia merasakan sakit perut yang hebat, hingga ia minta izin pada sang kekasih untuk memeriksa di toilet setempat.

Setibanya di toilet, ia terkejut karena melihat darah bercampur lendir bersimbah keluar dari kemaluannya. Setelah itu, Novia pun drop dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Saat itu, korban dikabarkan sempat mengalami masa kritis.

Dua hari kemudian, korban diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit dan ia pun semakin merasa depresi, pikirannya mulai campur aduk tak menentu, hingga suatu hari ia nekat membeli racun sianida di toko online dengan harga Rp 160 ribu.

Tanpa kabar selama 5 hari, korban ditemukan tewas tergeletak di samping makam ayahnya.

Baca Juga : Jual Ginjal Demi Beli iPhone dan iPad, Kondisinya Kini Sangat Memprihatinkan

Teman dekat Novia menambahkan, usai pulang dari rumah sakit, Novia sempat melaporkan kasusnya tersebut ke Propam Polres Pasuruan supaya menindaklanjuti.

Namun, Propam Polres menutupinya. Bahkan sang kekasih dikabarkan sempat menyewa pengacara untuk menyelesaikan kasus ini, namun korban telah meninggal dunia.

Demikianlah kronologi atau kisah Novia Widyasari, salah satu mahasiswi UB yang meninggal karena meneguk racun sianida usai dihamili oleh kekasihnya yang diduga anggota polisi.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama