Gubernur Kerala India, Arif Mohammad Khan Sebut Jilbab Tak Penting untuk Muslimah

Gubernur Kerala India, Arif Mohammad Khan. (Foto: PTI)

ZONAPIRASI.my.id - Belakangan ini, masalah kerukunan antarumat beragama di India sedang memanas. Pasalnya, pemerintah India melarang memakai hijab untuk muslimah di negara tersebut.

Bahkan, hal itu sempat berujung dengan larangan mahasiswi yang menggunakan jilbab untuk memasuki perguruan tinggi.

Kini, seakan menyiram bensin atas api yang berkobar, Gubernur Kerala, Arif Mohammad Khan, malah memberikan pernyataan yang lebih kontroversial. Sebab Arif menyebut penggunaan hijab tidak penting untuk umat Muslim.

Arif lantas membandingkan penggunaan hijab untuk Muslim dengan pemakaian turban oleh umat Sikh. 

Ditambah juga oleh Arif, bahwa kewajiban memakai jilbab sejatinya "konspirasi" belaka yang bertujuan untuk mencegah kemajuan umat Muslim itu sendiri.

Baca Juga: Sudah Berlaku, Berikut Daftar Harga BBM Pertamina Non Subsidi Terbaru

"Hijab bukan bagian dari Islam," ucap Arif melalui sambungan telepon kepada ANI pada Sabtu (11/2/2022), seperti dikutip dari laman Times of India, Selasa (15/2/2022).

"Hijab memang disebutkan sebanyak tujuh kali di Al-Quran, tapi itu tidak berkaitan dengan tata cara berpakaian perempuan. (Pemakaian hijab) adalah konspirasi untuk menghetikan perempuan Muslim dalam berkembang," imbuh Arif.

Oleh sebab itu, Arif pun mendorong muslimah India agar kembali bersekolah meski ada larangan memakai hijab.

Sementara itu, terkait kontroversi larangan hijab yang belakangan memanas, Arif ternyata memilih untuk berpandangan skeptis.

"Kontroversi hijab ini adalah konspirasi untuk menghentikan pendidikan terhadap kaum perempuan Muslim. Perempuan Muslim sekarang seharusnya belajar dan mencapai apa yang mereka inginkan. Karena itu, saya menyarankan siswi-siswi untuk segera kembali ke sekolah dan belajar," jelas Arif.

Baca Juga: Kisah Muskaan Khan, Tokoh Perlawanan Larangan Berhijab di India

Menurut Arif, argumentasi yang membandingkan hijab untuk umat Muslim dan turban kaum Sikh sebagai hal yang tidak masuk akal.

"Turban adalah bagian penting di agama Sikh, sedangkan hijab tidak disebutkan sebagai bagian penting agama Islam di Al-Quran," lanjutnya.

Arif menekankan, perempuan Muslim bebas untuk memakai apapun yang mereka mau. Meski demikian, Arif juga menegaskan bahwa mereka harus tetap mematuhi regulasi yang berlaku di tempat mereka bekerja atau bersekolah.

"Anda bebas menggunakan apapun yang Anda inginkan. Tetapi ketika Anda berhubungan dengan sebuah institusi, Anda harus mematuhi peraturan yang berlaku, termasuk tata cara berpakaian yang ditetapkan," pungkasnya.

Protes atas larangan pemakaian hijab di sejumlah daerah di Karnataka, India, semakin keras disuarakan.

Sejumlah siswi mengaku dilarang untuk menghadiri kelas karena menggunakan hijab, sementara beberapa lainnya memprotes larangan penggunaan jilbab secara luas.

(ani/sr)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama