Mengenal Masjid Raya Baiturrahman, Simbol Perjuangan dan Kekuatan Masyarakat Aceh

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (Foto: Google Maps/@TraveriousChannel)

ZONAPIRASI, ACEH - Masjid Raya Baiturrahman merupakan bangunan ikonik di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang menjadi destinasi wisata religius favorit para turis muslim.

Masjid indah itu juga menjadi simbol religiusitas, kebudayaan, semangat, kekuatan, perjuangan, dan tentunya nasionalisme masyarakat Aceh.

Salah satu buktinya adalah ketika bencana Tsunami melanda Provinsi Aceh pada 26 Desember 2004. Saat itu, banyak masyarakat yang lebih memilih untuk mengungsi ke masjid raya tersebut.

Masjid Raya Baiturrahman juga selamat dari bencana Tsunami meski banyak bangunan lain di sekitarnya yang rusak. Sejumlah masjid di Aceh memang aman dari Tsunami.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Hanya Aceh dan Yogyakarta Yang Menjadi Daerah Istimewa

Bangunan masjid yang terletak di Ibu Kota Provinsi Aceh, Banda Aceh ini awalnya dibangun pada tahun 1612, yakni pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Namun,  ada juga beberapa yang menyatakan sebelumnya.

Ketika terjadinya peperangan antara Belanda dengan Aceh, masjid ini sempat terbakar. Kemudian, Pemerintah Kolonial Belanda membangun kembali masjid ini pada tahun 1879.

Arsitek asal Belanda, Gerrit Bruins mendesain Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Dia mengaku terinspirasi dari gaya arsitektur Mughal Revivalism.

Gaya desain bangunan ini digunakan oleh arsitek Inggris di daerah jajahannya pada akhir abad ke-19 atau tahun 1800-an.

Bangunan berdesain ini banyak terdapat di India, Pakistan, Bangladesh, Malaysia, dan Sri Langka. Oleh sebab itulah, desain bangunan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh ini mirip dengan sejumlah masjid di daerah tersebut.

Makanya, Masjid Raya Baiturrahman diperindah dengan 7 kubah, 8 menara, dan 32 tiang yang khas Mughal Revivalism.

Baca Juga: 10 Masjid Termegah dan Besar di Indonesia yang Harus Anda Kunjungi

Pembangunan masjid megah di Tanah Rencong ini menghabiskan waktu dua tahun dan selesai pada 1881. Kapasitasnya, Masjid Raya Baiturrahman dapat menampung jama'ah hingga 30 ribu orang.

Kini, bangunan masjid tersebut sudah dihias dengan payung yang mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah, Jazirah Arab.

Bagaimana, kisah berdirinya Masjid Raya Baiturrahman sangat menarik bukan? Maka dari itu, jika Anda melancong ke Aceh jangan lupa untuk mampir,ya!

(sr/dd)

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Isi komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator itu sendiri.

Lebih baru Lebih lama